Bermimpi Seperti Ridho Kecil
Disebuah warung kopi tempat kami biasa berkumpul saya bertanya kepada seorang teman “ nanti saat anda berumur 50 tahun kira kira mimpi punya omset berapa”. Setelah berfikir beberapa saat teman saya tesebut menjawab “5 Milyart”. “Haaahhhhh Cuma lima milyart, kecil amat mimpinya” jawab saya sengaja mengejek he he eh. “Coba bayangkan harga mobil 15 tahun yang akan datang sudah berapa?, harga rumah akan naik berapa kali lipat terus biaya sekolah anak S-1, S-2 berapa?” ketus saya…
Kemudian teman saya balik bertanya” Lah mimpi kamu punya omset berapa?”. “ Lima trilyun” jawab saya dengan mantab. “ Busyet” teman saya kaget. “ darimana kamu bisa dapat, sekarang punya usaha apa, lalu mau bisnis apa. Mimpi kaleee” teman saya meneruskan keheranannya. “ saya belum punya usaha apa apa, saya akan mencari usaha dan bisnis yang hebat, saya akan bekerja keras. Dan hanya itu yang dapat saya lakukan. Apakah setelah berumur 50 tahun, saya betul betul punya omset 5 trilyun, itu mah urusan Tuhan. Dan saya percaya 1000% tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.” jawab saya dengan yakin…
Kelihatan aneh dan gila, bukan…???
Coba tanyakan kepada seorang anak kecil seumuran sekolah dasar, kelak kalau besar mau jadi apa. Pasti anda semua sudah tau jawabannya. Jadi Presiden, jadi dokter, jadi astronot, jadi Mentri dan lain lain. atau kalau sekarang jadi pemai sepak bola dunia, atau jadi pemain bola di Manchester United, pemain Real Madrid dll. Sungguh jawaban tadi akan menyenangkan orang tua.
Itulah mimpi! Itulah impian. Itulah tujuan dan ciata cita.Tidak dipungut bayaran kan. Tidak ada orang yang marah. Kemudian coba tanyakan dengan pertanyaan yang sama kepada remaja seumur remaja SMU atau S-1. Jawabanya menjadi seeorang manager, seorang dosen, seorang eksekutif atau seorang profesional. Lalu coba tanyakan dengan pertanyaan yang sama kepada orang dewasa yang sudah berkeluarga. Jawabannya yang penting bisa bekerja menghidupin keluarga dan mensekolahkan anak anak. Atau menjadi ornag yang berguna bagi ornag lain. Itu juga mimpi! Itu juga impian. Itu juga tujuan dan cita cita.Juga tidak dipungut bayaran dan tidak ada orang yang marah.
Tapi bagi remaja dan orang yang beranjak dewasa semakin takut bermimpi. Padahal sama sama tidak dipungut bayaran dan tidak ada orang yang marah. Sebagian besar orang seperti kita takut bermimpi. Karena khawatir impian kita tidak tercapai. Karena sering kali mendasarkan kepada kondisi dan realitas kehidupan yang dijalani saat ini. Bahkan kita harus menganalisa apa kelebihan dan kekurangan kita hanya untuk menetapkan impian kita. Bahkan ada yang melakukan SWOT analisis. Dan berdasarkan SWOT analisis itulah kita lebih takup bermimpi. He he he SWOT analisis yang bikin Tuhan SEWOT. Yah bagaimana tidak SEWOT kalau kekuatan Tuhan diabaikan hanya untuk menetapkan mimpi he he he
Kawan!!!
Hidup harus punya mimpi, punya tujuan, dan komitmen untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Sebesar/setinggi apapun impian kita tersebut. So…Jangan pernah membatasi impian kita. Jangat pernah takut untuk menetapkan impian Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bukankah kapal sebesar hotel bisa diangkat beberapa KM oleh kekuatan Tuhan melalu Tsunai Aceh. Bukankah lautan bisa dibelah dengan tongkatnya Nabi Musa. Dan banyak lagi sesuatu yang tidak bisa dinalar akal manusia namun bisa terjadi atas Kuasa Ilahi. Tetaplah bermimpi dan memiliki impian. Setinggi dan sebesar apapun impian tersebut. Abaikan perkataan orang lain dan cemohan orang lain bahwa impian tersebut tidak akan pernah tercapai.
Bermimpi sajalah…. urusan tercapai atau tidak adalah urusan Tuhan. Dan yang harus selalu diingat janganlah lupa untuk terus belajar. Seperti kata Steve Jobs,”Stay hungry, stay foolish.” Tetaplah merasa “lapar”, tetaplah merasa “bodoh” dan perlu ditambahin “tetaplah menjadi rendah hati”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar